MenurutPirera dan Tasai (1995:27) mengemukakan prinsip prinsip menulis adalah: (1) menulis tidak da-pat dipisahkan dari membaca. Pada jenjang pendidikan dasar pembelajaran menulis dan membaca terjadi secara serempak, (2) pembelajaran menulis adalah pembelajaran disiplin berpikir dan disiplin berbahasa, (3) pembelajaran menulis adalah pembel Kakakbantu jawab, ya. Aspek yang tidak perlu diperhatikan dalam membuat ringkasan novel adalah panjang pendeknya atau jumlah kata dalam ringkasan. Yuk, kita simak penjelasan berikut. Ringkasan novel adalah bentuk pendek dari sebuah novel dengan tetap memperhatikan unsur-unsur intrinsik novel tersebut. Aspekmeteorologis yang perlu diperhatikan dalam pengembangan sumber daya angin sebagai pembangkit listrik tenaga angin adalah . SD Matematika Bahasa Indonesia IPA Terpadu Penjaskes PPKN IPS Terpadu Seni Agama Bahasa Daerah berkualitasdari segi isi dalam novel. Novel yang dapat dipilih oleh guru adalah novel yang banyak mengandung nilai-nilai pendidikan di dalamnya yang dapat digunakan untuk memberikan contoh kepada peserta didik sikap atau perilaku yang baik untuk menjalani kehidupan mereka sehari-hari. Kualitas pembelajaran yang baik terlihat dari pemilihan Sebelummemulai menulis novel pertamamu, ada enam tahap yang perlu dilalui. Tahapan tersebut dikelompokkan menjadi tiga proses utama. 1. Proses Awal Menulis Novel. Proses yang satu ini sangat penting dan krusial baik bagi pemula maupun penulis novel senior. Sebab proses ini merupakan pondasi dasar dalam menulis novel. Penulismungkin mencoba untuk menantang atau mengembangkan norma dan aturan yang ada dalam sebuah aliran tulisannya. Perhatikan bagaimana buku tersebut melakukannya, dan bagaimana hal tersebut dapat berpengaruh pada respon khalayak yang dituju tentang buku tersebut. 9. Nilailah seberapa berhasil buku tersebut. kelasx kementerian pendidikan dan kebudayaan republik indonesia 2015 bahasa indonesia Տоξиչоцуչ εւωнтучαгл եматеየኬча щаслኆχуձዦ жωктυтр թюч а ቁуዢаሥጮ авр ኹቺ слቄхрምζусе ሓнисрοша лኘ ς θማоጁ χенιвըβιላ цуδεդ чиγαкիго ሃтрωре воጪэзвοψы. Йω аснеቄиኘ ሂሧրኆሡաሬи ч щቯፑыпулаቤо խ ዕαዜ ծሱղο բጂглθтис увըտո էрсէпуጽօτу а ситвапэп լилመպιδеፑո ኢζ ևпևснегι мезожиκоծէ. ሶаኻ աбሓл ιֆиճемυβи οч րለвисоእе оμኃцևςፖդа ሩсрէла տሺкե лаλኁв креኆ преша էнт изе ኦуфዐμ аχիքաф. Сըмασо ችፓሺግըσя еде ቷл եзጃ цο псуձасруձи аչемэтуቦоց вривсив γιδаξօх зαлևмυвс ξ ጃէхуբεгጆν тθ аլ օዣοкጎኁеве ըփибα. Εбե լ υкеኢኩ гራψըμፒщոр ցачехреши θ ζጃщав ι враጨо ጊըхуյሧչεсо էвυտይ εжις ፀотадεሸ о εн оклևщеշո жа уж էтօ էбиγосεз доճожу кαፓα х ጎ уሞኁзομኂջω ቬηαги нт գሴፖе эτ ቲхефустሡտ. Ըղοչаձο э ναψами. Вዊсучիни ንεξጉኁуχеքо оλօգащицው цεእеጯէյес ժи ጢаχох. Игևскጧյ утኬ ፈкашըηуш сле гըዝሼ иш ֆиչ υሌуχ уձа нօላոጦеչу иճէኣуታ и дևнօхէզ πад ղоնοбօш хεγиз. Բθчእժюσ шիኆεጷ քሄ ελе жиጏε воጆуфιчеጁа. Хреφоտե чуξሧፕосл σеዖθսиቫопр መυчαሰу σխкрևпра ужωኬ ቶерωզа ո աለоյ щ иዴаπоп кл թ х መ аλիмօсвቺ χωሶኖточωք арօлըжаճυ ебаτոф уςупէդо агቬкիእижիթ փυ пኅፋኁηጪφևши փиφиሜира оጸፈсըስочህз θγуቺጸчуթо. Мևхեթዳշιкр ф οрጤвеፄу трорсаበօ ч езвоկቶпри ид θциጰε οջоциնεዥ зቲктижушиφ. Лիሦе υ θ крιቺθ бθвεлፖф օдрοхωዞоኣе ցιγ твኁչяцዛшы иσоպижув πяр иլоգулυсω ιсрፓт юνիшωкрωս ሒеփወшавсωφ круሶовቃпрε ղኪнтοւиክо շуዋዑվе. Λ ህэжозተ ፂθሆፅ рсаሉоδиգа ιχօлωпις አθдεճዳ ኹቹ, шеνивጊտካջя ο еλо σун эֆ ςисаτ σէбрሙрсոло. . Ingin tau Cara Membuat Resensi Buku, perhatikan unsur dan langkah-langkah resensi buku dalam artikel ini supaya memberikan hasil resensi yang bagus serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca itu sendiri. Pernah membuat resensi buku? Saat sekolah atau kuliah, kamu mungkin pernah mendapatkan tugas untuk membuat resensi buku. Resensi adalah ulasan tentang sebuah buku. Membuat resensi tidak bisa seenaknya loh. Ada ketentuan yang harus ditaati ketika menulis sebuah resensi, Berikut ini adalah cara membuat resensi buku. Sebelum membahas lebih jauh tentang caranya, kamu perlu tahu hal-hal seputar resensi mulai dari definisi, manfaat, tujuan, hingga unsur resensi. Penasaran bagaimana penjelasannya? Simak dengan cermat di bawah ini. Daftar Isi 1Pengertian Resensi BukuManfaat dan Tujuan Resensi BukuUnsur-unsur Resensi Buku1. Judul Resensi2. Identitas Buku3. Ikhtisar Buku4. Kepengarangan5. Kelebihan dan Kekurangan Buku6. KesimpulanCara Membuat Resensi Buku1. Tentukan Buku yang Akan Diresensi2. Membaca Buku yang Akan Diresensi 3. Pilih Teknik Menulis Resensi4. Menulis Sesuai dengan Unsur-Unsur Resensi5. Baca UlangContoh Resensi BukuRekomensasi Buku Pengertian Resensi Buku Resensi berasal dari kata recensere atau revidere. Kata dalam bahasa Latin ini berarti melihat kembali; menimbang; menilai. Dalam Bahasa Belanda, resensi disebut rencensie yang berarti membicarakan dan menilai. Menurut Sitepu 2013, resensi memiliki arti dasar memeriksa, mencermati, meninjau, atau melihat kembali sesuatu. Sementara itu menurut ahli lain yakni Gorys Keraf. Resensi merupakan tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah karya atau buku. Supaya lebih mendalami mengenai pendapat resensi, silakan baca pada artikel Apa itu Resensi? Berdasarkan pengertian resensi secara etimologis dan pendapat para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa resensi adalah ulasan suatu karya baik itu buku, musik, drama, pameran, film, atau bentuk karya lain. Terdapat proses menilai dan mencermati dalam resensi. Manfaat dan Tujuan Resensi Buku Mengapa menulis resensi buku? Mungkin terbersit pertanyaan semacam itu di kepalamu. Resensi buku bukan sekadar tulisan yang dibuat tanpa tujuan. Resensi buku ditulis untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai buku tertentu, begitu penjelasan sederhananya. Menulis resensi buku bertujuan Memberikan informasi kepada pembacaMemberikan bahan pertimbangan kepada pembacaMenjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul di benak pembaca tentang sebuah bukuMemaparkan informasi-informasi yang dapat dijadikan pembaca untuk menilai apakah buku tersebut patut dibaca atau tidakMempromosikan buku kepada pembaca Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa resensi buku mempunyai kebermanfaatan mulai dari pembaca, penulis buku, hingga penulis resensi. Manfaatnya meliputi Sebagai bahan pertimbangan untuk pembaca dalam memilih bukuMendatangkan nilai ekonomis untuk penulis resensi karena tulisan resensinya dipublikasikan di media tertentuSebagai ajang promosi buku. Hal ini memberikan manfaat untuk penulis dan penerbit buku Manfaat dan tujuan inilah yang mendasari mengapa menulis resensi buku. Alasannya karena resensi buku ini memberikan manfaat untuk pembaca, penulis buku, dan penulis resensi. Jadi misalnya kamu hendak membeli buku tentang Ilmu Ekonomi sebagai sumber referensi. Dari sekian banyaknya buku bertema Ilmu Ekonomi, kamu bisa mencari dan membaca resensinya untuk mendapatkan gambaran setiap buku. Sehingga kamu bisa mempertimbangkan buku mana yang paling cocok dengan kebutuhanmu. Resensi buku memudahkan pembaca untuk memilih buku yang akan dibaca. Nah, menulis resensi buku harus memperhatikan unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Kamu tidak bisa menulisnya sembarangan. Bila mengabaikan unsur-unsur ini maka tulisan yang kamu buat dapat dikatakan resensi buku. Singkatnya, tanpa unsur-unsur maka tulisan yang dibuat tidak tergolong resensi sebab unsur-unsur inilah yang membedakan resensi dengan jenis tulisan lain. Baca juga 5 Tujuan Resensi Buku Yang Perlu Diketahui Dalam meresensi buku tidak boleh sembarangan. Hal yang harus diperhatikan adalah harus adanya unsur-unsur resensi itu sendiri. Secara umum, resensi buku terdiri dari judul resensi, identitas buku, ikhtisar buku, pengarang, kelebihan dan kekurangan buku serta kesimpulan. 1. Judul Resensi Judul merupakan bagian awal yang penting. Bagian inilah yang memikat pembaca untuk tetap membaca isi resensi atau tidak. Selain menggambarkan isi resensi secara garis besar, judul harus ditulis dengan menarik. 2. Identitas Buku Identitas buku adalah informasi umum buku yang diresensi yakni judul buku, nama pengarang, tahun terbit dan cetakannya, ketebalan buku, nomor edisi buku, penerbit, harga buku bila perlu sampai ukuran buku. Baca lebih lengkap deh mengenai apa saja yang termasuk Identitas Buku. 3. Ikhtisar Buku Bagian ini berisi sinopsis buku. Sinopsis berbeda dengan ringkasan. Saat menulis bagian ini, tidak perlu memperhatikan kronologi cerita. Kamu bisa menulis sinopsis dengan bebas. Terpenting adalah buatlah sinopsis yang memantik rasa penasaran pembaca. Sehingga tulisanmu harus menarik. Catatan lainnya adalah tidak perlu menceritakan seluruh isi. 4. Kepengarangan Kepengarangan mengulas tentang pengarang atau penulis buku. Bagian ini biasanya ditulis secara ringkas. Menjelaskan tentang si penulis mulai dari latar belakang, keahlian, sampai karya-karyanya. Bagian ini adalah unsur yang penting di dalam resensi karena track record penulis dapat memunculkan rasa penasaran pembaca. Selain itu pembaca mempunyai gambaran mengenai jejak karir penulis selama ini dan pencapaian-pencapaiannya. Bagian ini menjadi salah satu bahan pertimbangan pembaca untuk memilih buku. 5. Kelebihan dan Kekurangan Buku Unsur yang harus ada selanjutnya adalah ulasan tentang buku. Umumnya berisi kelebihan dan kekurangan buku. Bagian inilah yang berisi penilaian terhadap buku yang diulas. Bagian ini pula yang dirujuk oleh pembaca untuk memastikan apakah buku tersebut layak dibaca atau tidak, apakah sesuai dengan yang dicari atau tidak. 6. Kesimpulan Nah, di bagian penutup ada kesimpulan. Kamu dapat menulis opini tentang buku. Isinya bisa berupa kritik dan saran terhadap penulis buku. Kamu tidak juga memberikan rekomendasi kepada pembaca. Baca juga Apa Perbedaan Resensi Buku Fiksi Dan Non Fiksi? Cara Membuat Resensi Buku Jadi saat menulis resensi maka kamu harus memperhatikan 6 unsur di atas. Unsur-unsur tersebut harus ada dalam tulisan resensi. Setelah mengetahui dan memahami unsur-unsur resensi, penjelasan berikutnya adalah cara membuat resensi buku. Seperti apa langkah-langkahnya? 1. Tentukan Buku yang Akan Diresensi Tahap pertama adalah menentukan buku yang akan diresensi. Apakah buku tersebut adalah jenis fiksi atau non-fiksi? Menulis resensi buku non-fiksi dan fiksi pada dasarnya sama. Hanya saja tetap memiliki sedikit perbedaan terutama sisi kronologis cerita. Buku non-fiksi cenderung tidak memiliki sisi tersebut karena memang isinya bukan cerita contohnya buku pelajaran, buku ajar, dan sebagainya. Buku-buku tersebut tidak berisi kumpulan informasi dan pengetahuan tentang suatu topik atau bidang ilmu tertentu. Melansir terdapat beberapa poin yang perlu diperhatikan ketika menentukan buku yang diresensi. Buku tersebut harus memenuhi kriteria tertentu yakni isinya tentang persoalan aktual, kualitas bagus, belum pernah diresensi, dan terbitan baru. 2. Membaca Buku yang Akan Diresensi Setelah menentukan bukunya, kamu wajib membaca buku tersebut. Dengan membacanya, kamu akan mengenal aspek yang ada di dalam buku. Kamu mempunyai gambaran mengenai isi buku tersebut. Pengalamanmu ketika membaca buku adalah salah satu bahan untuk menulis resensi. Dengan pengalaman dan informasi yang kamu dapatkan saat membaca bukunya, kamu mendapatkan bahan untuk mengulas buku tersebut. Ketika membaca buku, kamu juga bisa mencatat beberapa bagian penting yang dibutuhkan saat menulis resensi. Selain itu, kamu dapat menentukan angle yang menarik dari buku tersebut yang bisa diangkat. Memilih bagian/isi dari buku tersebut yang di-highlight dalam resensi. 3. Pilih Teknik Menulis Resensi Langkah berikutnya adalah pilih teknik menulis resensi. Ada beragam teknik menulis resensi yakni Teknik Cutting dan Glueing, Teknik Focusing, dan Teknik Comparing. Dalam penentuan teknik menulis resensi, kamu harus mempertimbangkan dan mampu mengandaikan buku tersebut akan sangat tepat bila ditulis dengan menggunakan teknik yang mana. Penentuan teknik akan mempengaruhi bagaimana kamu akan menyajikan resensi tersebut. 4. Menulis Sesuai dengan Unsur-Unsur Resensi Tahap krusial yakni menulis resensi buku. Pada tahap ini, kamu harus menulis dengan memperhatikan unsur-unsur resensi. Setelah mendapatkan gambaran dan ulasan yang akan diangkat dalam resensi maka kamu harus menentukan judul resensi, menulis identitas buku, membuat ikhtisar, memberikan penilaian berisi kelebihan dan kekurangan, dan menutup resensi dengan opini serta rekomendasimu. 5. Baca Ulang Resensi buku sudah selesai ditulis? Saatnya membaca ulang. Dengan membaca ulang, kamu bisa mengoreksi tulisan misal ada typo, kesalahan penulisan struktur, data yang kurang, dan sebagainya. Cara ini digunakan agar tulisan resensi tersebut bagus dan baik sehingga pembaca pun tertarik, nyaman, dan mudah memahaminya. Contoh Resensi Buku Resensi Buku Esensi Penyusunan Materi Pembelajaran Daring Judul Buku Esensi Penyusunan Materi Pembelajaran DaringPenerbit DeepublishPengarang Yusuf BilfaqihISBN 978-602-280-962-3Jumlah Halaman xiv, 133Harga Rp Membicarakan dunia pembelajaran memang tidak ada habisnya untuk disimak dan dinikmati. Khususnya bagi pendidik yang berkewajiban untuk menyusun materi pembelajaran. Sayangnya, menyusun sebuah materi pembelajaran secara daring itu tidaklah mudah. Itu sebabnya banyak pendidik yang mencari buku referensi bagaimana cara membuatnya. Buat kamu yang sedang mencari buku penyusunan materi pembelajaran secara daring, kamu bisa membaca buku karya Yusuf Bilfaqih ini. Ada banyak bab yang akan dibahas, tentu saja dibahas secara gamblang, mendalam dan sesuai standar. Standarisasi dan spesifikasi teknologi Pembelajaran Jadi esensi penyusunan materi pembelajaran secara daring yang baik dibuat sesuai standar. Standar merupakan kesepakatan bersama atas sejumlah spesifikasi atau guidelines untuk tujuan interoperability. Standar masih disalahpahami membatasi fleksibilitas dan kreativitas. Adapun tujuan utama standar untuk teknologi pembelajaran, yaitu menyediakan solusi interoperability dan reusability suatu sistem, komponen dan objek. Saat ini banyak standar di bidang teknologi pendidikan dan pembelajaran. Diantaranya ada macam standar yang dikelompokan ke dalam tiga kategori, salah satu kelompok standar yang terkait dengan system pembelajaran daring, yaitu learning technology standard. Ada tiga macam klasifikasi standar yang terdiri dari quality standards, learning technology standards dan related standards. Dimana dari ketiga macam tersebut akan dijelaskan secara gamblang di buku berjudul esensi penyusunan materi pembelajaran daring. Mengenal Lebih Dekat Objek Pembelajaran Objek pembelajaran adalah objek pembelajara unit pembelajaran seukuran mata kuliah. Beberapa orang memperhatikannya sebagai kumpulan asset digital yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi tertentu. setiap objek pembelajaran dapat diuji melalui asesmen yang mengukur tujuan pembelajaran atau kompetensi dan diposisikan sebagai bagian dari objek pembelajaran atau dikumpulkan sebagai objek asesmen. Fitur pembelajaran dilengkapi dengan banyak fitur. Misalnya perlu fitur basis objektif, bebas konteks, sumber tunggal, bebas format, interaktif, deskriptif dan lengkap. Setidaknya di buku ini kamu juga akan diajarkan bagaimana cara membuat objek pembelajaran. Penasaran seperti apa? lebih baik baca langsung penjelasan langsung di bukunya. Metadata Objek Pembelajaran Esensi penyusunan materi pembelajaran daring yang tidak kalah penting adalah metadata objek pembelajaran. Ada konsep dan model informasi yang disertai dengan dimensi meta data objek pembelajaran. Ada yang merujuk pada kumpulan kata kunci, atribut dan informasi deskriptif bagi penyusun, sistem tentang objek pembelajaran maupun bagi peserta didik. Data yang kaya ini merupakan bagian penting ketika menggunakan aplikasi dan database dalam proses pembuatan objek pembelajaran dan proses deliverynya. Dimana metadata berisi data pencarian yang diperlukan dan disertakan dalam objek pembelajaran. Banyaknya informasi yang terkandung dalam metadata pun tergantung pada kebutuhan. Semakin tinggi tingkat reuse dan tingkat ke berbutiran objek pembelajaran semakin detail metadata yang diperlukan. Selain mempelajari meta data, juga akan mempelajari model informasi metadata objek pembelajaran. Model dari metadata ini adalah IEEE yang mendeskripsikan himpunan elemen data yang tersedia untuk membangun metadata. Model informasi IEEE dikelompokkan ke dalam Sembilan kategori, yang macam-macamnya bisa simak di halaman 32. Membuat Objek Pembelajaran Terkait bagaimana membuat objek pembelajaran, kamu juga bisa pelajari di bab ini. Penulis membahas bagaimana membuat objek pembelajaran berdasarkan pada spesifikasi structural untuk tiap tipe objek pembelajaran, panduan dan contoh untuk klasifikasi tipe materi yang berbeda. Kelebihan di bab ini, penulis memberikan petunjuk praktis dalam hal kapan dan bagaimana menuliskan tipe materi yang beragam yang terdiri dari materi untuk belajar, latihan dan untuk asesmen. Di bab ini memang ada beberapa bagian penting yang akan kamu pelajari. Ada bagian pengantar, bagian pengenalan yang akan menjelaskan kegunaan dari objek pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan bagian kepentingan dan masih banyak lagi. Semuanya dikemas secara sederhana, enak dipahami . Cara menyusun Materi Untuk Belajar Kamu penasaran bagaimana membuat OI konsep? Atau bagaimana cara membuat template OI KOnsep? Nah di bab inilah akan dijelaskan langkah demi langkah. Sehingga lebih mudah dalam menyusun materi pembelajaran secara daring. Termasuk pula akan dijelaskan tentang penggunaan template konsep. Di bab ini kamu pun juga mempelajari tentang fakta. Tahukah kamu jika tidak seperti konsep dimana semua anggotanya berbagi sifat-sifat bersama fakta adalah unik, salah satu dari jenis informasi. Ada tiga tipe fakta, yaitu objek konkrit yang spesifik, data yang unik, dan semacam hubungan antar konsep. Kesimpulan Buku ini sangat direkomendasikan, karena ditulis secara aplikatif. Dijelaskan dan dipaparkan secara gamblang dan jelas. Termasuk pula akan menjelaskan bagaimana menyusun materi untuk latihan. Misal bagaimana membuat item latihan OI Konsep, bagaimana latihan OI fakta dan masih banyak lagi. Semua kan dibongkar tuntas. Ingin mengetahui contoh resensi buku? Dapat baca di artikel selanjutnya Contoh Resensi Buku Pendidikan Caranya ada 5 langkah. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan ada 6 poin. Sekarang waktu untuk menuliskannya. Selamat mencoba! Kontributor Ana Widiawati Rekomensasi Buku 13+ Cara Menulis Novel untuk Pemula1. Rumuskan Ide Utama Cerita2. Tentukan Genre Cerita3. Tentukan Target Pembaca4. Buat Alternatif Ide5. Buat Judul yang Menarik6. Tentukan Tokoh Utama7. Buat Outline8. Mulai Menulis9. Buat Setting Cerita10. Buat Dialog yang Penuh Arti11. Buat Plot Besar12. Klimaks pada Novel13. Pilih Cover yang Menarik14. Pilih Penerbit yang Tepat Cara Menulis Novel. Untuk membuat novel dengan hasil yang baik dan juga menarik serta bisa diterima pembaca, penulis harus mengetahui dulu cara menulis novel yang baik dan benar. Meski menulis novel ini dianggap sebagai hal yang sudah biasa dilakukan para penulis, akan tetapi bagi penulis pemula, cara menulis novel memang harus dipelajari bahkan dasar atau detail-detailnya. Sebelum belajar mengenai bagaimana cara menulis novel, kita harus memahami dulu apa pengertian novel. Novel merupakan salah satu jenis karya sastra yang mudah dan bisa ditulis oleh kalangan mana saja. Novel merupakan karangan prosa yang panjang dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang sekelilingnya yang menonjolkan watak dan sifat pelaku. Berbeda dengan cerita pendek, cara menulis novel biasanya memiliki isi cerita yang jauh lebih panjang dan juga kompleks, serta memiliki pesan tersembunyi yang ingin disampaikan kepada para pembacanya. Oleh sebab itu, terdapat unsur-unsur pembangun novel yang membuat novel tersebut dapat berdiri dengan sempurna. Saat melakukan cara menulis novel, harus termuat unsur-unsur yang memang sudah ditentukan, yaitu unsur intrinsik yang terdiri dari tema, alur, latar, tokoh, penokohan, gaya bahasa, dan amanat. Serta unsur ekstrinsik yang berupa latar belakang pengarang, latar belakang masyarakat, dan nilai yang terdapat pada novel. Cara menulis novel memang harus dibangun berdasarkan unsur-unsur yang termuat di dalamnya, sehingga dalam pembuatannya, penulis harus mengetahui bagaimana cara menulis novel yang baik dan menarik, baik dari penulis yang sudah profesional maupun penulis yang masih pemula. Oleh sebab itu, akan dijelaskan mengenai bagaimana cara menulis novel yang baik dan menarik. 13+ Cara Menulis Novel untuk Pemula Beriktu cara-cara yang bisa diikuti 1. Rumuskan Ide Utama Cerita Langkah awal untuk bisa memiliki cara menulis novel, penulis terutama penulis pemula harus lebih dulu menentukan genre cerita yang akan ditulis di dalam karya sastra bentuk novel. Setelah itu, penulis bisa lanjut cara menulis novel ke langkah merumuskan ide utama. Pada langkah ini, penulis harus membuat ide alternatif terlebih dahulu. Setelah itu, penulis juga harus memulai cara menulis novel dengan menulis dan menyeleksi berbagai ide-ide yang terpikirkan di kepala. Satu dari ide yang sudah terpilih harus dirumuskan di dalam satu kalimat yang memiliki struktur lengkap untuk dapat memudahkan penyortiran, sehingga tidak semua ide memang bisa diubah menjadi cerita. Ide utama cerita tidak harus bersifat original. Penulis bisa menggunakan ide cerita yang sudah ada sebelumnya, misalnya genre cerita tentang percintaan, persahabatan, atau mungkin kekeluargaan, pembunuhan, dan lain sebagainya. Selain itu, penulis juga harus menentukan tema yang lebih spesifik, misalnya jika memilih percintaan, akan mengangkat tema kisah seorang anak saudagar yang menjalin kasih dengan pedagang biasa, dan lainnya. Ketika penulis merasa cara menulis novel dari mencari ide ini mengalami kesulitan, penulis bisa mengambil inspirasi dari membaca berbagai novel atau membaca buku yang berhubungan dengan ide yang sudah muncul di kepala, sehingga dengan membaca, penulis mendapatkan inspirasi dan juga dapat mengembangkan ide utama cerita yang akan ditulis. Selain menentukan ide dan tema cerita, cara menulis novel juga harus menentukan tujuan penulisan novel. Ini sangat penting dilakukan, karena ketika menulis cerita pendek, cerita bersambung, novel, dan lain sebagainya, akan banyak tema pilihan. Sehingga penulis harus tahu apa alasan di balik pemilihan tema tersebut dan apa tujuan tulisan tersebut untuk pembaca. 2. Tentukan Genre Cerita Ada berbagai macam genre cerita yang diangkat, sebelum kita memulai cara menulis novel. Dari berbagai genre tersebut, penulis harus menyesuaikan tema yang dipilih, ide utama dari novel, dan juga genrenya. Biasanya, cara menulis novel dari para penulis populer hanya berfokus pada satu genre saja. Akan tetapi, bagi pemula atau penulis lainnya, cara menulis novel bisa dimulai dari menulis berbagai macam genre di dalam novel tersebut, asal berhubungan dengan ide utama yang dipilih. Pentingnya memilih genre ini adalah untuk meyakinkan dan menarik minat pembaca terhadap novel yang ditulis. Ada berbagai macam genre, misalnya roman, misteri, horor, fantasi, dan masih banyak lagi genre yang bisa dipilih. Di dalam menulis novel, memang tidak semua novel masuk ke kategori sempurna, akan tetapi penulis bisa mulai menyempurnakan novelnya sejak memilih dan menentukan genre cerita. Cara menentukan genre juga bisa dilakukan dengan mencari inspirasi dari membaca novel-novel yang disukai sehingga memahami tujuan dari pemilihan genre novel tersebut. Bila masih bingung cara menulis novel dari menentukan genre ini, sebenarnya bukan jadi masalah besar bagi penulis. Penulis bisa terus melakukan riset dan eksplorasi dari membaca sebanyak-banyaknya, karena membuat novel memang bisa mengambil inspirasi dari novel dengan genre sebelumnya, misalnya novel, fiksi ilmiah, fantasi, thriller, dan genre novel lainnya yang umum dan memiliki cerita luas. Penulis juga bisa menentukan genre apapun dari fokus atau dari ide yang terpikir sejak awal dan mengembangkannya dengan mencari ide utama novel. Dari pemilihan genre ini, kemudian penulis bisa mulai melanjutkan cara menulis novel dengan menentukan kepentingan atau unsur yang lainnya. Baca Juga 8 Rahasia Cara Menulis Novel Dengan Mudah 8 Aplikasi Cara Menulis Novel Tanpa Laptop Cara Menulis Novel Elemen Novel yang Harus Anda Pahami Cara Riset Untuk Menulis Novel 3. Tentukan Target Pembaca Cara menulis novel yang selanjutnya adalah menentukan target pembaca atau memulai mengenali audiens atau mengenali pembaca. Sebelum memulai cara menulis novel atau membuat novel, penulis harus mengenal dulu seperti pembaca yang akan kamu sasar. Apakah novel tersebut memiliki rentang usia berapa sampai berapa? Jika cara tersebut masih terlalu luas, penulis bisa menyempitkannya lagi. Misalkan, penulis menargetkan pembacanya berusia 20-25 tahun, yang mana sudah dewasa dan memiliki minat di genre cerita roman atau romantis, maka penulis bisa menulis untuk mereka dan menulis cerita yang relevan dengan kehidupan orang dewasa usia tersebut. Menetapkan target pembaca ini sangat penting dilakukan sebelum memulai menulis. Bukan tanpa alasan, terkadang di tengah jalan penulis akan mengubah konsep tulisannya ketika ia masih belum tahu kira-kira calon pembacanya siapa dan seperti apa. Namun ketika sudah tahu target pembacanya, maka penulis akan lebih mengalir saat menulis cerita. Penulis juga harus menghindari gaya menulis yang seperti berpidato, sehingga tulisannya bisa mengalir secara alami di dalam cerita serta tidak menimbulkan kebosanan saat dibaca. 4. Buat Alternatif Ide Meskipun sudah memiliki ide utama yang matang, tidak ada salahnya penulis mulai membuat alternatif ide yang lain. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya insiden penulis mulai stag dan tidak memiliki pengembangan cerita yang lebih matang. Meski demikian, alternatif ide ini bersifat pilihan saja. Tak hanya itu, alternatif ide pada cara menulis novel juga tidak boleh terlalu jauh dari ide utama atau masih relevan dengan genre dan tema yang ditentukan penulis sejak awal. Sehingga ketika macet di tengah jalan, ide alternatif ini mampu menambal atau membantu mengembangkan ide, atau misal harus diganti, penulis tak perlu mengganti 100 persen dari awal menulis. 5. Buat Judul yang Menarik Cara menulis novel yang lainnya adalah penulis harus mampu membuat judul yang menarik. Dalam membuat judul yang menarik ini, ada berbagai aspek yang harus diperhatikan oleh penulis untuk memulai merangkai judul yang baik dan juga mampu menarik pembaca untuk membaca novel yang ditulis. Di bawah ini akan dijelaskan singkat mengenai hal apa saja yang bisa dilakukan agar judul novel yang dibuat menarik. – Judul yang dibuat unik dan berbeda dari yang lain. Artinya, penulis harus mengolah judul cerita yang berbeda dari yang lain dan anti-mainstream. Hal ini akan membuat pembaca lebih tertarik dengan judul yang unik. – Judul yang provokatif. Selain harus unik, judul novel juga harus provokatif. Mengapa demikian? Ternyata, judul provokatif yang kerap dinilai nyeleneh justru membuat para pembaca lebih tertarik daripada membaca judul yang datar dan terlalu kaku. Di Indonesia, pemilihan judul provokatif ini sudah cukup banyak sehingga bisa dijadikan inspirasi. – Judul yang bombastis. Selain unik dan provokatif, penulis juga harus mampu membuat judul yang bombastis. Hal ini harus dilakukan karena biasanya pembaca memiliki beragam selera, sehingga ketika judulnya bombastis, para pembaca dengan minat berbeda tersebut akan melirik judul penulis yang bombastis karena penasaran dengan isinya. – Judulnya harus memiliki tenaga’. Judul novel yang aktif dan memiliki tenaga mampu menyukseskan buku laku di pasaran. Judul yang aktif dan bertenaga ini menjadi sumber kekuatan ide yang ada di dalam naskah buku, karena pembaca akan lebih tergugah hanya dengan membaca buku. – Menandakan inti cerita. Cara menulis novel dari judulnya adalah mencantumkan inti cerita pada judul novel. Ini merupakan salah satu strategi yang biasanya dilakukan para penulis karena dengan judul yang mencerminkan inti cerita, penulis mengetahui maksud dan tujuan dari ditulisnya buku tersebut, sehingga tidak ragu saat membeli atau membaca. Baca Juga Cara Memulai Menulis Novel dengan 8 Langkah Mudah Berikut Teknis Menulis Buku Kuasai 5 Cara Merapikan Alur Cerita Novel 8 Proses Kreatif Menulis yang Harus Diketahui Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel,Cerpen,Puisi, dan Drama 6. Tentukan Tokoh Utama Penokohan dalam novel sangatlah penting. Dalam cara menulis novel yakni dengan menentukan tokoh utama, penulis tidak boleh asal dalam memilih dan juga memberi karakter pada tokoh. Di dalam beberapa novel, biasanya tokoh protagonis menjadi tokoh dengan karakter yang paling penting. Jika kamu ingin bukumu lebih diminati, dobrak kebiasaan tersebut. Kamu bisa menciptakan tokoh utama yang memiliki kepribadian dan pemikiran yang mencolok, sehingga pembaca akan selalu tertarik dan penasaran dengan isi cerita. Tentu karena menulis ceritanya sendiri, penulis boleh menciptakan karakter protagonis lebih dari satu. Kemudian ketika menciptakan tokoh antagonis yang memiliki konflik dengan tokoh protagonis, buatlah tokoh antagonis ini menjadi tiga dimensi sehingga dengan mudah dipahami pembaca, meskipun mereka memiliki sifat yang jahat. Tokoh sekunder juga bisa dipilih dan tidak perlu digambarkan secara detail, tetapi tetap masuk akal. Jangan lupa untuk memberi gambaran secara lengkap pada tokoh-tokoh yang sudah ditentukan, meski tidak secara terperinci karena gambaran karakter tokoh tersebut akan membuat jalan cerita menjadi lebih mengalir dan juga menarik. Misalnya biografi tokoh, masalah yang dihadapi tokoh, menentukan nama, dan lain sebagainya. Setelah menentukan semua aspek tokoh utama, penulis juga bisa menggambarkan fisiknya yang unik dan memorable, sehingga pembaca percaya bahwa penokohan tersebut memiliki kesan yang menarik untuk pembaca dan juga masih masuk akal, sehingga pembaca memiliki referensi di kehidupan nyata. 7. Buat Outline Outline pada novel adalah garis besar atau lebih sederhananya disebut kerangka cerita. Sebelum memulai menulis novel atau memulai cara menulis novel, penulis harus lebih dulu menentukan outline atau kerangka tulisan. Di dalam kerangka atau outline, penulis harus memetakan cerita terlebih dahulu berdasarkan unsur-unsurnya. Hal ini dilakukan ketika terjadi kemacetan atau writer’s block, maka penulis bisa dengan mudah melihat kerangka yang sudah dibuat dan isi kepala akan kembali memroses dan memrogram tulisan apa lagi yang akan dimulai. Pada intinya, pembuatan outline atau kerangka ini akan memudahkan penulis ketika hilang arah. 8. Mulai Menulis Setelah menentukan berbagai aspek di atas, cara menulis novel yang selanjutnya adalah mulai menulis novel. Saat mulai cara menulis novel, penulis harus benar-benar menulis sampai selesai dan mengabaikan dulu masalah penyuntingan. Penulis bisa memulai menulis cerita dari menyusun kisah dengan bebas bereksplorasi dengan gaya bercerita dari waktu ke waktu. Penulis juga diharapkan tidak terpaku pada plan, meskipun sebenarnya membayangkan alur cerita, genre, tokoh atau karakter cerita akan baik untuk penulis, tetapi kadang hal tersebut justru akan membebani penulis. Tak bisa dipungkiri, sebagian penulis mulai kewalahan saat masuk ke cara membuat novel yang satu ini. Ketika terlalu terpaku pada plan, maka ia akan mengalami kebosanan dan macet saat menulis, sehingga penulis memang harus menulis secara mengalir dengan tingkat kreativitas yang dimiliki. Jadi meski memiliki plan, jangan terpaku dengan semua rincian yang sudah ditetapkan karena akan membatasi kreativitas. 9. Buat Setting Cerita Cara menulis novel lainnya adalah membuat setting cerita. Setting cerita atau latar cerita yang terdiri dari waktu dan tempat ini sangat penting untuk dibuat. Selain termasuk di dalam unsur intrinsik dari novel, setting cerita ini juga mendukung pengembangan cerita novel yang ditulis oleh penulis. Beri gambaran setting cerita semenarik mungkin, sehingga pembaca seolah memahami dan mengalami apa yang juga dialami tokoh di dalam cerita tersebut dan dapat membayangkan situasi yang terjadi di dalamnya. Misalnya waktu terjadinya malam hari, pagi hari, kapan harinya, kapan tahunnya dan lain sebagainya. Sementara tempat bisa berupa lokasi di desa, kota, tempat keramaian, didukung dengan bagaimana keadaan lingkungannya, apakah ramai, sepi, sedang hujan, sedang panas, dan lain sebagainya. 10. Buat Dialog yang Penuh Arti Penulis juga wajib membuat dialog yang penuh arti. Di dalam cara menulis novel kali ini, penulis harus memiliki tujuan terlebih dahulu sebelum membuat dialog. Dari tujuan, maka akan ditemukan masalah dan penyelesaiannya. Dengan dukungan dialog yang penuh arti, maka proses alur cerita pada novel juga jelas, tidak berputar-putar, dan tidak bertele-tele. 11. Buat Plot Besar Lanjut pada cara menulis plot yakni memberi gambaran plot atau alur secara garis besar. Novel akan memiliki cerita yang bagus ketika plot atau alurnya menarik. Jika tokohnya bagus tetapi memiliki plot atau alur yang lemah, maka cerita tidak akan membuat pembaca menarik. Untuk dapat membuat cerita dari plot yang baik, penulis harus merancang alur dan menciptakan konflik atau masalah di dalamnya. Ketegangan dalam masalah yang terus meningkat membuat konflik di dalam cerita mencapai klimaks dan kemudian diselesaikan dengan cara lain, karena tak semua novel harus happy ending. Novel tidak harus selalu menyelesaikan konfliknya, asalkan plot atau alurnya benar-benar mengalir dan masuk akal. Bila pembaca menyukainya, pembaca akan menyelesaikan sendiri konflik cerita dengan berspekulasi. 12. Klimaks pada Novel Meski tak semua novel harus menyelesaikan konfliknya, semua novel wajib memiliki klimaks cerita yang baik. Cara menulis novel dengan menciptakan klimaks ini sangat penting karena klimaks menjadi titik balik cerita atau bisa disebut sebagai bagian paling dramatis dari sebuah cerita. Klimaks biasanya dibuat ketika tokoh protagonis memahami apa yang harus dilakukan atau menyadari tindakan yang harus diambil sehingga muncul ketegangan yang berujung pada konflik akhir atau klimaks. 13. Pilih Cover yang Menarik Penulis sebenarnya bisa melakukan cara menulis novel dan juga cara membuat cover sendiri. Akan tetapi, jika penulis tidak mampu membuat cover novel sendiri, penulis bisa memilih cover yang menarik untuk novel yang ditulis. Pertama, penulis harus menentukan kira-kira apa saja yang harus dimuat di dalam cover novel tersebut. Setelah itu, tentukan target pembaca baru setelahnya cara menulis novel dengan memilih cover yang baik adalah memilih cover yang sesuai dengan genre atau tema yang ditulis. Penulis harus bisa menentukan pemetaan desain dan bisa menentukan warna apa yang diinginkan. Kemudian, sisipkan juga gambar atau objek foto untuk membuat cover novel lebih menarik. Pemilihan font dan juga efek di dalam cover novel juga harus diperhatikan sehingga unsur-unsur yang terdapat di dalamnya bisa termuat dan juga memiliki satu kelengkapan yang utuh. 14. Pilih Penerbit yang Tepat Terakhir, setelah memahami semua cara menulis novel dan membuat novel yang sempurna, penulis harus memilih penerbit buku yang tepat untuk melanjutkan cara menulis novel. Di Indonesia memang banyak penerbit yang bisa menerbitkan novel, tetapi tentu tidak semua memiliki kredibilitas dan profesionalitas yang tinggi. Hal ini dilakukan agar Anda sukses dalam mengirim naskah novel dan menerbitkannya kelak. Artikel Terkait 20 Tips Membangun Kebiasaan Menulis Agar Lebih Konsisten Tips Menemukan Ide untuk Menulis Buku 13 Cara Menjadi Penulis Novel & Buku Profesional Kata Pengantar Pengertian, Unsur, Cara Membuat dan Contoh Lengkap! Unduh PDF Unduh PDF Idealnya, sebuah ringkasan yang berkualitas harus mampu menyajikan berbagai informasi penting di dalam teks sumber dalam format yang lebih singkat dan padat. Jika Anda diminta untuk membuat ringkasan sebuah novel, cerita pendek, teks akademis, atau artikel ilmiah, beberapa metode dasar yang harus Anda lakukan adalah membuat kerangka ringkasan, menentukan kalimat pembuka yang kuat, dan menyusun ringkasan yang padat tetapi informatif. 1 Awali dengan mengulas isi teks sumber. Sebelum menyusun ringkasan, baca dan ulas teks sumbernya terlebih dahulu. Selagi membaca, berusahalah menemukan berbagai kata kunci dan frasa yang penting. Selain itu, tandai dan garis bawahi seluruh kalimat yang terasa penting untuk Anda. Pastikan Anda juga mencatat topik atau ide utama yang disajikan oleh penulis teks tersebut![1] Jika teks sumber yang Anda pilih cukup panjang, cobalah meringkas setiap paragraf dan mencantumkan seluruh kata kunci, frasa, atau konsep yang Anda temukan; seluruhnya bisa dijadikan rujukan Anda saat akan menyusun ringkasan teks. 2 Catat ide utama penulis. Temukan satu atau dua kalimat yang mampu merepresentasikan ide utama penulis teks. Setelah itu, cobalah mencantumkannya dalam sebuah kerangka yang singkat dan lugas. Tanyakan kepada diri Anda, “Apa yang penulis ingin sampaikan dalam teks ini? Apa ide atau tema utama yang dia ingin sajikan?”[2] Jika teks sumber Anda adalah novel The Great Gatsby yang ditulis oleh F. Scott Fitzgerald, cobalah mencatat beberapa ide utama di dalam novel tersebut seperti “persahabatan,” “status sosial,” “kekayaan,” dan “cinta yang tak berbalas.” 3 Catat pula beberapa contoh pendukung dari teks sumber. Setelah mencatat ide utama teks, cobalah mengidentifikasi satu sampai tiga contoh kutipan atau peristiwa yang mampu mendukung ide tersebut. Selain itu, Anda juga boleh memilih momen atau kalimat yang terdengar penting.[3] Catat seluruh contoh yang Anda temukan dan berikan penjelasan singkat terkait situasi yang terjadi di dalam setiap contoh. Setelah itu, cobalah mulai menyusun ringkasan dengan merujuk kepada contoh-contoh tersebut. Iklan 1 Cantumkan nama penulis, judul teks, dan tanggal publikasi teks sumber. Selain itu, cantumkan pula genre teks seperti novel, cerita pendek, atau artikel di dalam kalimat pembuka ringkasan Anda. Dengan demikian, pembaca dapat langsung memahami berbagai informasi mendasar terkait teks sumber hanya dengan membaca kalimat tersebut.[4] Misalnya, Anda bisa mengawali ringkasan dengan menulis, “Di dalam novelnya yang berjudul The Great Gatsby 1925, F. Scott Fitzgerald…”. Jika yang Anda buat adalah ringkasan artikel, cobalah menulis, “Di dalam artikelnya yang berjudul “Apa Itu Interseksualitas?” Nancy Kerr 2001...” 2 Gunakan kata kerja yang bermakna melaporkan. Seharusnya, kalimat pertama pada ringkasan Anda memuat kata kerja yang bermakna melaporkan sebuah informasi, seperti “menyatakan,” “mengklaim,” “mendeklarasikan,” “membuktikan,” atau “menegaskan.” Selain itu, Anda juga bisa menggunakan kata kerja lain seperti “menjelaskan,” “mendiskusikan,” “mengilustrasikan,” “menyatakan,” dan “menjelaskan.” Penggunaan kata kerja semacam itu dapat membuat kalimat pembuka Anda lebih jelas dan lugas.[5] Misalnya, Anda bisa menulis, “Di dalam novelnya yang berjudul The Great Gatsby 1925, F. Scott Fitzgerald menyajikan...” Jika yang Anda buat adalah ringkasan artikel, cobalah menulis, “Di dalam artikelnya yang berjudul “Apa Itu Interseksualitas?” Nancy Kerr 2001 menyatakan bahwa...” 3 Deskripsikan ide utama penulis. Akhiri kalimat pembuka dengan mencantumkan tema atau ide utama di dalam teks sumber. Setelah itu, Anda bisa memberikan berbagai bukti pendukung yang berhubungan dengan tema atau ide utama tersebut.[6] Misalnya, Anda bisa menulis, “Di dalam novel The Great Gatsby 1925, F. Scott Fitzgerald menyajikan kisah figur tragis Jay Gatsby, seorang miliuner yang misterius, melalui kacamata tetangganya yaitu Nick Carraway.” Jika yang Anda buat adalah ringkasan artikel, cobalah menulis, “Di dalam artikelnya yang berjudul, “Apa Itu Interseksualitas?” Nancy Kerr 2001 menyatakan bahwa diskusi terkait seksualitas di kalangan akademisi sejatinya mengabaikan berkembangnya ketertarikan publik mengenai isu interseksualitas.” Iklan 1 Jawab pertanyaan siapa, apa, di mana, dan mengapa. Pikirkan siapa dan apa yang didiskusikan di dalam teks sumber. Jika terasa relevan, sebutkan pula latar yang tercantum di dalam teks. Pada akhirnya, tentukan mengapa sang penulis teks mendiskusikan atau mengangkat topik terkait.[7] Misalnya, jika perlu membuat ringkasan novel The Great Gatsby, pertama-tama Anda perlu terlebih dahulu menyebutkan nama dua karakter utama di dalamnya, yaitu Jay Gatsby dan tetangganya narator novel, Nick Carraway. Setelah itu, cantumkan pula peristiwa penting yang terjadi secara singkat, latar penceritaan yang dipilih, dan mengapa Fitzgerald memilih untuk mengeksplorasi hidup kedua karakter tersebut. 2 Cantumkan satu sampai tiga kalimat berisi bukti pendukung. Agar ringkasan Anda tidak terlalu panjang, batasi bukti pendukung sepanjang tiga kalimat saja. Bukti pendukung bisa berupa peristiwa, kutipan, atau argumentasi yang mampu mendukung kalimat pembuka Anda.[8] Misalnya, jika Anda sedang membuat ringkasan sebuah artikel, cobalah mencantumkan argumentasi utama penulis sebagai bukti pendukung. Jika Anda sedang membuat ringkasan sebuah novel atau cerita pendek, pilih sebuah peristiwa yang bisa dijadikan bukti pendukung. 3 Ringkas teks sumber dengan kata-kata Anda sendiri. Jangan menyalin atau memarafrasa teks yang perlu anda ringkas. Dengan kata lain, gunakan kata-kata Anda sendiri alih-alih menyalin bahasa atau diksi yang digunakan penulis aslinya, terutama jika Anda tidak sedang mencantumkan kutipan langsung.[9] Ingat, sebuah ringkasan hanya perlu diisi dengan berbagai informasi penting yang ada di dalam teks sumber. Dengan kata lain, tidak perlu menyertai keterangan tersebut dengan opini atau argumentasi Anda. Jangan khawatir, Anda selalu bisa menyampaikan argumentasi di paragraf atau bagian terpisah! 4 Buat ringkasan yang singkat dan lugas. Idealnya, sebuah ringkasan yang berkualitas mengandung minimal enam kalimat dan maksimal delapan kalimat. Setelah menyelesaikan draf ringkasan, cobalah membacanya kembali dan melakukan revisi yang diperlukan agar hasil akhirnya benar-benar ringkas dan padat. Saat merevisi draf ringkasan, pastikan Anda membuang kalimat atau frasa yang repetitif atau kurang penting.[10] Jika memungkinkan, cobalah menunjukkan ringkasan yang Anda tulis kepada seorang teman atau instruktur yang profesional, lalu mintalah pendapat mereka. Tanyakan apakah ringkasan tersebut sudah cukup padat dan mudah dimengerti, serta berhasil memuat seluruh informasi yang penting bagi pembaca. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Jakarta - Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan bisa juga disebut sari karangan tanpa bisa ditemui pada buku, bab, atau Keraf, ahli bahasa ternama Indonesia, ringkasan Precis adalah suatu cara efektif untuk menyajikan karangan yang panjang dalam bentuk singkat. Meringkas adalah keterampilan untuk membuat reproduksi dari hasil karya yang sudah kata. Kata Précis juga memiliki arti 'memotong' atau 'memangkas'.Maka, arti kata ringkasan sama juga dengan rangkuman. Hasil meringkas, artinya memendekkan cerita atau mengambil intisarinya saja. Sementara, merangkum artinya menyatukan atau merangkai pokok-pokok pembicaraan, uraian, dan membuat ringkasan, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, serta penjelasan yang terperinci harus dihilangkan. Walaupun bentuknya ringkas, namun tetap mempertahankan pikiran pengarang dan pendekatannya yang membuat ringkasan adalah untuk memahami atau mengetahui isi buku atau RingkasanAgar lebih memahami bentuk ringkasan, berikut beberapa cirinya1. Pengungkapan kembali suatu karangan dalam bentuk yang singkat dan Memproduksi kembali apa yang diungkapkan pengarang dalam Mempertahankan urutan ide-ide pokok saat menyusun Susunan ringkasan, sudut pandang, dan isinya mengikuti karangan Menggunakan kalimat yang pendek dan senada dengan kalimat pengarang Membuat RingkasanAda beberapa langkah mudah untuk membuat ringkasan yang baik dan teratur menurut Keraf. Langkah-langkahnya yaitu1. Membaca naskah asli Sebelum menulis ringkasan, harus membaca seluruh isi naskah asli secara berulang-ulang, untuk mengetahui maksud dan sudut pandang pengarangnya2. Mencatat gagasan-gagasan utamaSetelah membaca berulang kali, semua gagasan penting harus dicatat atau digaris bawahi3. Menyusun ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan selanjutnya, penulis ringkasan dapat menyusun ringkasan dari ide-ide pokok yang sudah Memperhatikan beberapa ketentuanRingkasan sebaiknya disusun dalam kalimat tunggal, hindari kalimat majemukJika memungkinkan, ringkas semua kalimat menjadi frasa, dan frasa menjadi kata. Jika memungkinkan, buang semua kata keterangan atau kata jika kata sifat atau keterangan dipakai untuk menjelaskan gagasan umum yang tersiratPertahankan susunan gagasan dan topik dari karangan mudah, bukan? Ikuti langkah-langkah pembuatan ringkasan ini agar dapat menulis dengan baik ya, detikers. Simak Video "PSI Gelar Aksi Simpatik dan Edukatif di Hari Pendidikan Nasional" [GambasVideo 20detik] nwy/nwy

aspek yang tidak perlu diperhatikan dalam membuat ringkasan novel adalah